Bila Tuhan Meminta
Bacaan: Kejadian 22:1-19
Kunci sukses:
Saat kita merelakan hati untuk taat maka kita sedang melakukan penyembahan yang sempurna kepada Tuhan dan ketaatan kita tersebut merupakan korban yang menyenangkan hati TUHAN.
Memperdalam akar iman:
“Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” Kejadian 22:2
Bila Tuhan meminta sesuatu yang ada pada kita maka cuma satu yang dapat kita lakukan yaitu merelakan hati dan mentaati perintah-Nya. Sebab sangat jarang Tuhan meminta atau memerintahkan sesuatu yang sifatnya pribadi kepada umat manusia. Kebanyakan orang hanya melakukan perintah agama yang sudah menjadi tradisi turun temurun dan itu bukanlah permintaan Tuhan secara langsung dan pribadi. Merupakan hal yang istimewa jika seseorang atau suatu keluarga mengalami pergumulan atau perjuangan hidup dan setelah melewatinya dengan gilang gemilang atau setelah memperoleh apa yang dinanti-nantikan, Tuhan menguji kita dan meminta supaya berkat itu dikorbankan menjadi persembahan yang menyenangkan hati-Nya.
Kita tahu bersama bahwa Abraham sangat mendambakan seorang anak dari Sara, namun ketika Abraham berada di puncak kesuksesan dan kebahagiaan bersama anak tunggalnya, Tuhan justru meminta dan memerintahkan Abraham supaya Ishak anak yang dikasihinya tersebut dipersembahkan menjadi korban bakaran.
Ada kalanya ujian yang paling berat bukanlah saat seseorang sedang berjuang menghadapi badai hidup, melainkan saat dipuncak kebahagiaan, lalu tiba-tiba Allah meminta atau mengambil sebagian atau semua yang ada pada kita.
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 22-23; Mazmur 73
Renungan harian lainnya
HATI YANG SIAP
September 19, 2024
BERKAS GANDUM YANG BERISI
September 18, 2024
KUASAILAH DIRIMU
September 17, 2024