BERTAHAN DALAM PANGGILAN TUHAN

BERTAHAN DALAM PANGGILAN TUHAN

Bacaan: Yeremia 45:1-5

 

Kunci Sukses:
Tuhan tahu saat kita berada dalam kelemahan dan kekurangan. Tuhan ingin agar kita tahu bahwa Ia selalu menyertai hidup kita.

Memperdalam Akar Iman:
”engkau mengeluh begini, ‘Ah, sungguh sial aku ini! Kesukaranku amat banyak, dan TUHAN menambahnya lagi dengan penderitaan. Aku sudah capek mengeluh, tidak ada ketenangan sama sekali!’”(Yeremia 45:1 BIS)

 

Masih ingat kisah tentang Ebed Melekh dalam renungan kemarin? Hari ini kita akan melihat buah dari perbuatan baiknya kepada Yeremia.

“Ambisi” sebenarnya bukan kata yang negatif. Tetapi ambisi bisa menjadi tidak sehat kalau sifatnya berpusat hanya pada diri sendiri dan menghalalkan segala macam cara untuk mencapainya.

Apa yang dialami Barukh, seringkali juga menjadi pengalaman yang mewarnai hidup kita. Barukh, digambarkan sebagai manusia yang kerap mengeluh ketika tekanan hebat dialaminya. Walaupun ia adalah Asisten Yeremia, pergumulan hidup Barukh pun berat dan bertubi-tubi sehngga dia merasakan kelelahan dalam melayani TUHAN. Capek fisik dan capek batin.

Tuhan menegurnya karena mengharapkan kelepasan dari pergumulan dalam pelayanan. Konsekuensi melayani Tuhan adalah menderita demi kebenaran. Barukh disadarkan bahwa ia seharusnya memohon kekuatan untuk menghadapi tekanan itu. Dan Tuhan menjawab keluhan Barukh juga dengan menjanjikan keselamatan. Musuh Barukh akan dibinasakan, sementara Barukh akan menikmati hidup dalam pemeliharaan Tuhan.

”Mengapa engkau ingin diistimewakan? Jangan begitu, Barukh! Seluruh umat manusia Kuhukum dengan bencana, tapi mengenai engkau, setidak-tidaknya engkau akan selamat. Ke manapun engkau pergi, engkau akan tetap hidup. Aku, TUHAN telah berbicara.”(ayat 5, terjemahan BIS)

Kita diingatkan bahwa menjalani panggilan untuk melayani Tuhan memang tidak mudah. Yesus pun harus banyak memikul penderitaan saat pelayanan-Nya. Demikian juga dengan para rasul. Namun mereka belajar untuk selalu bersyukur dalam tekanan. Mereka tetap bersukacita sekalipun harus menanggung penderitaan. 

Tuhan tahu persis betapa berat pergumulan hidup yang harus kita lalui akibat memberitakan Injil Kerajaan-Nya. Tuhan tahu saat kita berada dalam kelemahan dan kekurangan. Tuhan ingin agar kita tahu bahwa Ia selalu menyertai hidup kita. Tetaplah kuat. Amin. Tuhan Yesus memberkati.

 

 

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 36-37; Mazmur 111

****


Renungan harian lainnya