BERHIKMAT DAN TERHORMAT

BERHIKMAT DAN TERHORMAT

Bacaan: Amsal 15:33

 

Kunci Sukses:
Hikmat dan kehormatan semuanya bersumber dari Tuhan.

Memperdalam Akar Iman:
“Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kehormatan didahului kerendahan hati.” (Amsal 15:33)

 

Pada saat ini, terdapat anggapan secara umum bahwa seseorang yang berkesempatan mengecap pendidikan yang tinggi ditambah memiliki sederet gelar akademis dari universitas bergengsi, dianggap sebagai orang pandai dan berhikmat. Juga terdapat anggapan bahwa seseorang yang mengecap pendidikan yang tinggi akan memiliki etika dan moral yang luhur. Sementara itu sering kali kita menyaksikan dari berbagai media tentang tindak kejahatan dan penipuan serta korupsi yang dilakukan oleh oknum-oknum yang dianggap sebagai intelektual dengan gelar-gelar akademis hebat. Artinya, ada perbedaan definisi orang berhikmat menurut pandangan dunia dengan orang berhikmat versi Alkitab. Dunia memandang orang berhikmat sebagai orang yang cerdik disertai berbagai keterampilan yang di atas rata-rata serta memiliki jabatan tinggi ( di pemerintahan atau di perusahaan). Sementara sudut pandang Alkitab tentang orang berhikmat adalah dengan dasar hati yang takut akan Tuhan, artinya hati yang sangat mengasihi dan menghormati Tuhan menguasai cara berpikir, bersikap, bertindak, berperilaku, juga dalam berkata- kata. 

Dari hati yang takut akan TUHAN akan menjadikan seseorang memiliki hikmat, bukan hikmat duniawi atau hikmat manusiawi melainkan hikmat yang lahir dari hubungan yang dalam dengan TUHAN serta berasal dari tuntunan Roh Kudus. Hikmat yang berasal dari Roh Kudus memiliki ciri suci, penuh damai sejahtera, tidak egois dan memberi kemampuan untuk mengatasi berbagai persoalan yang sulit. Hikmat dari Roh Kudus juga pasti akan menjauhi dosa, kenajisan, keegoisan, serta kesombongan, karena selalu dimotivasi supaya Kristus semakin dipermuliakan. 

Hikmat dari TUHAN memampukan seorang anak TUHAN sebagai pelajar dan mahasiswa menyelesaikan studinya dengan baik, berprestasi serta menjadi teladan dalam perilaku sehari-hari. Juga memampukan seorang pengusaha yang dikenal jujur, kreatif, serta kemampuan selalu mencapai target (penjualan) yang diberikan kepadanya. Juga memampukan seorang anak Tuhan yang bertugas sebagai aparat sipil, aparat hukum, aparat keamanan yang dikenal jujur dan penuh dedikasi sehingga nama Tuhan semakin ditinggikan dan dimuliakan di tengah komunitas ia berada. Keberadaannya menjadi terang di tengah dunia yang semakin gelap dan menjadi garam. Memancarkan kehangatan kasih Kristus di tengah dunia yang semakin egois dan penuh kebencian. Juga ia akan menyatakan kebaikan dan kemurahan hati di tengah masyarakat yang semakin kikir/pelit dan berpusatkan diri sendiri. Amin.

Happy Sunday!

 

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 21-22; Mazmur 10

 


Renungan harian lainnya