BERHIKMAT DALAM BERKATA-KATA

BERHIKMAT DALAM BERKATA-KATA

Bacaan: Yakobus 3:1-12

 

Kunci Sukses:
Lidah memegang peranan penting dalam menentukan hidup manusia.

Memperdalam Akar Iman:
“Buanglah mulut serong dari padamu dan jauhkanlah bibir yang dolak-dalik dari padamu (Amsal 2:24)

 

“Tetapi tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.” (Yakobus 3.8) 

Rasul Yohanes memberi peringatan kepada kita semua bahwa lidah adalah adalah sesuatu yang buas yang tak terkuasai dan penuh racun yang mematikan. Istilah “lidah jahat” dalam budaya Ibrani disebut LASHON HARA, merupakan gabungan dari dua kata RA’ (jahat, evil, buruk, dll) dengan LASYON/LASHON (lidah/tongue) maka LASHON HARA dikenakan untuk kata-kata yang tidak pantas diucapkan di mulut (tetapi diucapkan). Larangan utama terhadap LASHON HARA berdasarkan pada Imamat 19:16. Janganlah engkau pergi kian kemari menyebarkan fitnah di antara orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.” Pemahaman ini tentu sangat dipahami oleh orang-orang yang menjadi penerima pertama dari surat Yohanes ini karena di dalam pasal 1:1, jelas dikatakan surat ini ditujukan kepada kedua belas suku di perantauan yang merujuk kepada dua belas suku Israel, jadi mereka tentu sangat mengetahui apa yang dimaksudkan oleh Yohanes. 

Rabi-rabi Yahudi sepakat bahwa lidah memiliki kekuatan untuk mengadvokasi atau mem-provokasi suatu masalah yang dihadapi dalam kehidupan sosial manusia, tidak hanya rohaniawan Yahudi, filsuf-filsuf serta falsafah kuno dalam adat-istiadat atau agama lain pun setuju setuju bahwa “lidah lebih tajam daripada pedang”. Lidah memegang peranan penting dalam menentukan hidup manusia. Hari ini, perkataan kita tidak hanya melalui lidah saja, tetapi seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, dosa lidah identik dengan dosa jari; dosa ujaran lewat tulisan di media sosial karena dengan mudah seseorang bisa memaki orang lain. 

Yakobus 3:1-12 mengajarkan bahwa semua ditentukan oleh perkataanperkataan yang keluar dari mulut kita sendiri dan sekarang jari-jari kita. Lidah dan jari menjerumuskan banyak orang pada kejahatan-kejahatan ujaran dan pembulian kepada orang lain. Dosa karena lidah berkembang menjadi dosa karena jari-jari yang biasa berkata-kata kasar dan menyakitkan yang dikirim lewat media sosial bahkan video-video singkat

Lalu bagaimana kita mengendalikan lidah dan jari-jari kita dalam memproduksi kata- kata? Tentu dengan meminta tuntunan Tuhan setiap hari, setiap saat, milikilah hubungan yang baik dengan Tuhan lewat membaca dan merenungkan Firman, memiliki waktu untuk saat teduh bangun komunitas yang baik lewat komunitas rukun yang ada dan meminta Roh Kudus senantiasa menuntun setiap langkah hidup kita. Amin.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Ezra 10; Neh 1-2; 1 Petrus 3-4

 


Renungan harian lainnya