Belas Kasihan Sejati

Belas Kasihan Sejati

Bacaan: Yohanes 15:9-17

Kunci sukses:
Tolonglah mereka yang tidak berdaya dan berilah kepada orang yang miskin, tetapi lakukanlah itu berdasarkan belas kasihan dan bukan rasa kasihan.

Memperdalam akar iman:
“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” Yohanes 15:13

 

Banyak orang yang bisa memberi namun tidak memiliki belas kasihan terhadap orang lain. Dan banyak orang bisa merasa kasihan tapi tetap tidak memiliki belas kasihan dalam memberikan pertolongan, maupun dalam memandang orang lain. Hanya memberi sesuatu (baik itu uang, materi, tenaga, jasa atau waktu kita) tidaklah selalu berarti memiliki belas kasihan.Jangan salah menyamakan kemurahan hati dengan belas kasihan.Kalau pun ada hubungannya, roh kemurahan hati seharusnya mengalir dari belas kasihan dan bukan sebaliknya. Belas kasihan sejati berarti bahwa kita melihat orang lain seperti TUHAN melihat orang lain. Itu artinya melihat sampai kedalaman jiwa mereka, yang mana TUHAN sendiri yang membawa dan menaruh mereka di hati kita.Orang-orang ini mungkin saja orang-orang yang tidak dikenal, atau baru dikenal atau sudah lama kita kenal namun sudah lama tidak pernah ketemu.Yang pasti mereka semua memiliki kesamaan yaitu mereka sama-sama dikasihi Tuhan Yesus yang telah menciptakan mereka menurut gambar dan rupa Allah.

Semua manusia tidak ada yang biasa atau lebih rendah, dan setiap orang itu bukanlah benda atau mahluk yang fana.Umat manusia adalah satu-satunya mahluk ciptaan di dunia yang memiliki jiwa yang kekal. Jadi sama seperti pertanyaan Tuhan Yesus setelah memaparkan kisah orang Samaria yang murah hati? Siapakah sesamamu manusia? Siapa pun yang peduli terhadap orang lain dan siapa pun yang berkekurangan baik kekurangan secara jasmani maupun rohani.

Belas kasihan sejati selalu menggerakkan dan mendorong seseorang untuk berusaha menjangkau sesama.Belas kasihan sejati muncul dari belas kasihan Tuhan Yesus terhadap setiap manusia.Belas kasihan sejati membuat kita berani memberitakan Injil tentang Yesus kepada seseorang dan memperlakukan mereka dengan penghormatan sebagai orang yang dikasihi Tuhan.Belas kasihan sejati melahirkan tindakan yang kreatif dan bermanfaat sebagai jembatan Injil seperti memberikan kata yang membangun, memberikan secangkir air sejuk, atau dengan memberikan lowongan pekerjaan dan bantuan lainnya.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 64-66; Mazmur 60-61


Renungan harian lainnya