BANGSA YANG LUHUR DAN TERHORMAT

BANGSA YANG LUHUR DAN TERHORMAT

Bacaan: Amsal 14:34

 

Kunci Sukses:

Menghidupi kebenaran selalu berdampak membawa berkat dan bukan kutuk.

Memperdalam Akar Iman:
“Jika orang benar bertambah, bersukacitalah rakyat, tetapi jika orang fasik memerintah, berkeluh kesalah rakyat.” (Amsal 29:2)

 

Beberapa waktu lalu, ada sebuah survei yang dilakukan secara internasional untuk mengukur nilai-nilai filosofi suatu bangsa, dan salah satu hasil survei tersebut menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat religious, namun sekaligus juga dinilai bangsa yang tingkat korupsinya tinggi dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain. Hal tersebut seringkali membuat hati kita sebagai anak bangsa merasa malu bila mendengar dari media beberapa perusahaan besar asing yang membatalkan niatnya untuk berinvestasi dan membangun pabrik di Indonesia, karena etos kerja bangsa yang dinilai rendah serta ketidakpastian hukum dalam berinvestasi di negeri kita. Akar permasalahan bangsa kita (tentu bangsa-bangsa lain juga) adalah dosa, berupa dosa keserakahan dan cinta uang yang wujudnya adalah menghalalkan segala cara untuk memperkaya diri sendiri. Bahkan motif untuk bersaing memperebutkan jabatan dalam pemerintahan di tingkat nasional maupun daerah adalah juga untuk meraih kekuasaan sehingga memiliki akses meraih kekayaan. 

Tidak ada yang salah untuk mendapatkan posisi jabatan yang tinggi baik di bidang eksekutif, legistatif maupun yudikatif serta jabatan dalam berbagai institusi, bila motifnya untuk melayani masyarakat dan bangsa. Juga tidak salah untuk mengejar keberhasilan yang dilakukan dengan cara-cara yang adil dan benar. 

Sebab itu sebagai anak-anak Tuhan yang menjadi bagian dari bangsa kita, marilah tinggalkan segala dosa dan tidak ikut arus dunia yang hanya mengejar kepentingan diri secara egois, lalu mulai memancarkan terang Kristus yaitu cara hidup yang bersih, rajin dan penuh kasih di tengah- tengah komunitas kita. Kehidupan pribadi yang benar karena telah menjadi murid Kristus akan berdampak kepada keluarga yang kuat dan harmonis, yang kemudian berdampak kepada gereja lokal yang menjadi berkat bagi komunitas kota. Dan akhirnya berdampak kepada suatu bangsa, yaitu kasih dan kemurahan Allah hadir atas bangsa kita karena ada umat atau gereja-Nya yang terus menerus berfungsi sebagai garam dan terang. Amin.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 1010-12; Mazmur 4-5

 


Renungan harian lainnya