TELADAN KESALEHAN DAN KETAATAN

TELADAN KESALEHAN DAN KETAATAN

Bacaan: Kejadian 6:9-22

 

Kunci Sukses:
Kesalehan dan ketaatan kepada Tuhan bisa tetap terjaga meskipun lingkungan sekitar kita penuh dengan dosa.

Memperdalam Akar Iman:
“Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercelah di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.” (Kejadian 6:9)

 

Nuh seorang yang benar (Ibrani – TSADIQ), yang memiliki kebenaran yang bersumber dari iman (Ibrani 11:7,- pistin dikaiosun – yaitu, harfiah “kebenaran sesuai dengan iman'”), dan mempunyai persekutuan dengan Allah, seperti dinyatakan oleh deskripsi “dia hidup bergaul dengan Allah” (Kejadian 6:9). Dia juga digambarkan sebagai seorang yang tidak bercela di antara orang- orang sezamannya yang telah terbenam dalam taraf hidup moral yang sangat rendah (Kejadian 6:1-5, 11-13; Matius 24:37-38; Lukas 17:26-27). 

Ada 3 hal menarik dari kisah Nuh ini: 

Pertama: Kesalehan di tengah kejahatan: Nuh hidup di zaman yang penuh dengan kejahatan dan kekerasan, namun di tengah-tengah keadaan yang rusak tersebut, Nuh tetap mempertahankan kesalehannya. Kejadaian 6:9 menyatakan bahwa Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercelah di antara orang sezamannya, dan ia hidup bergaul dengan Allah”, ini menunjukkan bahwa kesalehan dan ketaatan kepada Tuhan bisa tetap terjaga meskipun lingkungan sekitar kita penuh dengan dosa. 

Kedua: Ketaatan tanpa syarat: Ketika Tuhan memerintahkan Nuh untuk membangun sebuah bahtera, ia taat tanpa mempertanyakan perintah Tuhan. Kejadian 6:22 mencatat “Tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya,” ketaatan Nuh adalah contoh bagaimana kita harus mengikuti perintah Tuhan dengan sepenuh hati, bahkan ketika perintah tersebut tampak tidak masuk akal bagi kita 

Ketiga: Ketahanan dalam ketaatan: Membangun bahtera bukanlah tugas yang mudah, Nuh harus menghadapi ejekan dan cemooh dari orang-orang di sekitarnya. Namun ia tetap taat dan bertahan dalam ketaatannya kepada Tuhan. Ibrani 11:7 menyatakan “Karena iman, maka Nuh – dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan – dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya.” 

Kisah Nuh mengajarkan tentang pentingnya hidup benar di hadapan Tuhan, taat tanpa syarat dan memiliki ketahanan dalam menghadapi tantangan. Amin.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 43-45; Mazmur 84-85

 


Renungan harian lainnya