SIKAP IRI HATI BERAKIBAT FATAL

Bacaan: 1 Raja-Raja 13:1-31
Kunci Sukses:
Setiap orang memiliki panggilan dan karunia serta kapasitas yang spesifik dari Tuhan
Memperdalam Akar Iman:
“Ia berseru kepada abdi Allah yang telah datang dari Yehuda: “Beginilah firman TUHAN: Karena engkau telah memberontak terhadap titah TUHAN dan tidak berpegang pada segala perintah yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.” 1 Raja-Raja 13:21
Secara singkat kisah seorang nabi/abdi Allah yang malang karena ditipu oleh nabi tua (senior) menjadi narasi yang “terselip” dalam situasi pemerintahan Raja Yerobeam di Israel Utara setelah kerajaan Israel terpecah. Seorang abdi Allah muda datang dari Yehuda ke Betel di Israel Utara untuk membawa pesan Allah bagi Raja Yerobeam yang sudah sangat berdosa dan memberontak terhadap Allah. Ketika sang abdi Allah selesai menyampaikan pesan Allah sekaligus melakukan tanda-tanda ajaib dan mujizat, ia pulang ke Yehuda dengan jalan lain serta tidak boleh makan apapun dan singgah di manapun. Ketika seorang nabi tua senior di Israel mendengar kejadian ini, segera ia mengejar untuk menemui sang abdi Allah muda yang dalam perjalanan pulang. Setelah bertemu sang nabi tua membujuk sambil berbohong bahwa ia mendapat perintah Tuhan melalui malaikat untuk dibawa ke rumahnya supaya diberi makan minum. Abdi Allah berpikir bahwa ia sedang berbicara dengan seorang nabi senior maka ia pun menurutinya untuk singgah makan, lalu nabi tua itu mengucapkan nubuat bahwa sang abdi Allah tidak akan pernah bisa pulang ke Yehuda dan akan mati karena tidak mentaati Allah. Kemudian dalam perjalanan pulang sang abdi Allah diserang seekor singa dan akibatnya ia mati.
Pembaca narasi bagian Alkitab ini bisa melakukan analisa mengapa sang nabi tua di Betel tega “menjebak” sang abdi Allah dengan menggunakan cara bahwa Tuhan yang menyuruhnya. Analisa Penulis adalah nabi tua merasa iri dan “tersaingi” oleh seorang hamba Tuhan muda yang khusus datang dari Yehuda menyatakan pesan Allah dan mengadakan tanda-tanda ajaib.
Melalui narasi ini, kita belajar bahwa sikap iri hati dalam bidang apapun yang diikuti tindakan untuk “menghancurkan” orang yang dianggap menjadi pesaing, adalah tindakan yang jahat dan sering akibatnya fatal. Ingatlah, bahwa setiap orang punya panggilan dan karunia serta kapasitas yang spesifik dari Tuhan. Kita tidak perlu membanding-bandingkan diri dengan orang lain, melainkan kerjakanlah setiap tugas panggilan setiap pribadi dengan penuh tanggung jawab. Apabila ada orang lain yang lebih dihormati dan dihargai karena prestasi atau karena memang pantas dihormati, sikap kita adalah turut bersukacita dan belajar darinya.
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 12-13; Ibrani 3
****
Renungan harian lainnya

KEPERCAYAAN DALAM YESUS TIDAK SIA-SIA
April 22, 2025

LAWAN DUSTA DENGAN KEBENARAN
April 21, 2025

BANGKIT DAN MENANG
April 20, 2025