PERTUMBUHAN ROHANI DAN KEDEWASAAN

PERTUMBUHAN ROHANI DAN KEDEWASAAN

Bacaan: Ibrani 5:11-14

 

Kunci Sukses:
Kedewasaan rohani adalah proses yang membutuhkan komitmen dan usaha terus menerus dalam memahami dan menghidupi Firman Tuhan.

Memperdalam Akar Iman:
“Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makan keras.” (Ibrani 5:12)

 

Dalam konteks ayat ini (Ibrani 5:12), “Makanan keras” merujuk pada pengajaran yang lebih mendalam dan kompleks tentang iman kristen, yang memerlukan pemahaman dan kedewasaan rohani yang lebih besar. Ini berbeda dengan “Susu”, yang melambangkan ajaran dasar dan fundamental yang diberikan kepada orang-orang yang baru dalam iman. 

Ada beberapa aspek dari “makanan keras”, antara lain: 

  1. Pemahaman yang Lebih Dalam. Makanan keras mencakup doktrin- doktrin yang lebih kompleks dan mendalam, seperti pemahaman tentang sifat Allah, karya Kristus, dan rencana keselamatan yang lebih luas. Ini membutuhkan studi yang lebih intensif dan refleksi yang mendalam.
  1. Aplikasi yang Lebih Kompleks. Ini juga berarti penerapan prinsip- prinsip Alkitab dalam situasi kehidupan yang lebih rumit. Orang yang dewasa secara rohani mampu menerapkan ajaran Alkitab dalam berbagai aspek kehidupan mereka dengan cara yang bijaksana dan penuh pengertian.
  1. Kematangan Rohani. Makanan keras menunjuk bahwa seseorang telah mencapai tingkat kematangan di mana mereka tidak hanya memahami ajaran dasar, tetapi juga mampu mengajarkan dan membimbing orang lain dalam iman.
  1. Disiplin dan Latihan. Seperti halnya tubuh fisik membutuhkan makanan yang lebih padat untuk tumbuh dan berkembang, demikian juga kehidupan rohani, ini membutuhkan disiplin dalam membaca dan merenungkan Firman Tuhan secara konsisten.

Dengan kata lain “Makanan Keras” adalah simbol dari kedewasaaan rohani dan kemampuan untuk memahami dan menghidupi ajaran- ajaran yang lebih dalam mengenai Firman Tuhan. Amin.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 28-30; Mazmur 76-77

 


Renungan harian lainnya