PEMBELAJARAN DARI IMAM ELI

Bacaan: 1 Samuel 3:12-13
Kunci Sukses:
Menjadi teladan bagi keluarga dan orang lain agar nama Tuhan tidak dicela orang
Memperdalam Akar Iman:
“Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.” (Amsal 29:17)
1 Samuel 3:13, “Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak–anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka!”
Membaca sekilas kisah Imam Eli, ia tampak baik. Ketika melihat Hana menangis tersedu-sedu, Imam Eli mengira dia mabuk, lalu menegurnya. Saat ia tahu penderitaan Hana, ia mendoakannya. Doanya didengar Allah. Tuhan pun membuka kandungan Hana sehingga dia mengandung. Ketika Hana menitipkan Samuel, anak hasil doanya, Samuel pun ia rawat dan dibesarkan olehnya. Kisah ini memberi kesan bahwa Imam Eli orang yang peduli dan baik pelayanannya.
Lalu apa yang membuat Tuhan begitu marah kepada Imam Eli dan bermaksud menghukumnya, juga keluarga hingga keturunannya? Mengapa hanya karena anak-anaknya berbuat jahat, Tuhan menghukumnya begitu keras? Bukankah anak-anak Imam Eli sudah dewasa saat itu? Tidakkah anak seharusnya memikul tanggung jawabnya sendiri? Apa kesalahan Imam Eli yang fatal yang membangkitkan murka Tuhan?
Jika kita membaca lebih saksama, anak-anak Imam Eli melakukan penistaan luar biasa terhadap Tuhan. Mereka merampas daging korban yang terbaik yang seharusnya dipersembahkan buat Tuhan (1 Samuel 2:13-16). Bahkan mereka juga tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani Tuhan (1 Samuel 2:22). Imam Eli tidak mencegah anak-anaknya berbuat jahat. Yang lebih parah dari itu adalah bahwa ia pun turut menikmati hasil kejahatan dengan makan daging korban yang seharusnya dipersembahkan kepada Tuhan (1 Samuel 2:29). Imam Eli adalah pemimpin Israel pada masa itu. Seharusnya ia mencontohkan perilaku yang dapat diteladani. Pelajaran bagi setiap kita umat Tuhan semoga kita menjadi teladan bagi keluarga dan orang lain agar nama Tuhan tidak dicela orang tapi sebaliknya nama Tuhan dimuliakan. Amin.
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 18-19; Mazmur 71
Renungan harian lainnya

PRIBADI YANG MENGENAL HATI
February 16, 2025

PERTUMBUHAN ADALAH SUATU PROSES
February 15, 2025

MENGHINDARI PERTENGKARAN
February 14, 2025