Mendengar Nasehat

Mendengar Nasehat

Bacaan: Amsal 15

Kunci sukses:
Kita tidak akan pernah rugi mendengarkan nasihat orang-orang yang Tuhan taruhkan dekat dengan kita.


Memperdalam akar iman:
”Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak.” Amsal 15:22

Saat emosi sedang tinggi, biasanya akal tidak mau berpikir dengan sehat, mulut ingin mengucapkan hal pedas, tangan ingin memberikan pelajaran pada orang yang membuat emosi. Akibatnya, kita merasakan dampak negatif saat emosi itu dibuang dengan seenaknya.

Jika saat ini pemerintah menggalakkan program “Buanglah sampah pada tempatnya”, kita pun harus membuang sampah rohani kita ke tempat yang benar. Akar pahit, kekecewaan, amarah, dendam, iri hati, dan perasaan buruk lainnya itu harus dibuang. Jika tidak akan menjadi kotoran di dalam hati kita dan menumpuk sampai akhirnya tak dapat ditampung lagi.

Saat emosi negatif itu datang, cobalah tips yang diberikan Yakobus ini. Lambatlah dalam hal berkata-kata apalagi marah. Tapi dengarkan dulu orang lain. Dengarkan dulu perkataannya dan apa yang dia mau. Mengapa kesalahpahaman bisa terjadi sehingga ada perselisihan tersebut. Perbanyaklah mendengar dan redakan hati yang panas dengan fokus kepada Tuhan.

Hal itu tidak datang dengan sendirinya, tapi harus kita pelajari. Semakin banyak kita belajar, semakin cepat kita mampu membuang emosi pada tempat yang tepat, dengan cara yang tepat, dan pada maksud yang tepat pula.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 5-6; 2 Kor 1

 


Renungan harian lainnya