KETIKA HARUS MEMILIH

KETIKA HARUS MEMILIH

Bacaan: 1 Tawarikh 21:1-17

 

Kunci Sukses:
Pilihan yang tepat adalah ketika kita melibatkan Tuhan

Memperdalam Akar Iman:
Lalu berkatalah Daud kepada Gad: “Sangat susah hatiku, biarlah kiranya aku jatuh ke dalam tangan TUHAN, sebab sangat besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia.” 1 Tawarikh 21:13

 

“Berikan aku tiga permintaan” merupakan salah satu bagian kalimat populer yang diucapkan oleh pemilik lampu ajaib dalam kisah Aladin. Permintaan yang dapat mengubah hidup seseorang, miskin menjadi kaya, lemah menjadi kuat dan berbagai permintaan menggiurkan lainnya. Namun apa jadinya jika yang diberikan bukanlah permintaan, melainkan pilihan akan malapetaka?

Melakukan penghitungan bangsa Israel tanpa diperintahkan dan tanpa seizin Tuhan, Daud harus menerima konsekuensi dari perbuatannya. Bukan tiga permintaan yang harus diajukannya, sebaliknya ia harus memilih satu dari tiga malapetaka yang nyaris sama berat. Tiga tahun kelaparan, tiga bulan masa pelarian, atau wabah penyakit sampar di negerinya. Menyadari kesalahannya, menghadapi pilihan yang berat dan membingungkan itu, Daud memilih untuk menyerahkan keputusannya kepada Sang Pemberi hukuman. Bagi Daud, menghadapi malapetaka itu bersama Tuhan menjadi pilihannya ketimbang jatuh ke tangan manusia.

Keputusan Daud yang tak mudah ini tentu tidak diperolehnya dari hasil pemikiran sesaat, namun merupakan buah pengalamannya berjalan bersama Allah dalam tahun-tahun kehidupannya. Setelah semua hal baik dan buruk yang dialaminya, Daud pun memiliki keberanian untuk tetap memilih dan mengandalkan Allah dalam situasi yang sulit. Ia tak kuatir akan malapetaka karena tahu bahwa Yang Mahakuasa tetap menggenggam tangannya bahkan saat ia jatuh. Perjalanannya bersama Allah tak hanya membuatnya mampu menentukan pilihan yang tepat, namun juga membawanya kepada Pribadi yang tepat. Amin

 

Bacaan Alkitab Setahun: Hosea 10-11; Mazmur 122

 


Renungan harian lainnya