JANGAN SALAH LANGKAH

JANGAN SALAH LANGKAH

Bacaan: 1 Samuel 18:28-29

 

Kunci Sukses:
Tuntunan Tuhan akan menjauhkan kita dari salah langkah.

Memperdalam Akar Iman:
“Di jalan kebenaran terdapat hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut.” (Amsal 12:28)

 

1 Samuel 18:28-29, “Lalu mengertilah Saul dan tahulah ia, bahwa TUHAN menyertai Daud, dan bahwa seluruh orang Israel mengasihi Daud. Maka makin takutlah Saul kepada Daud. Saul tetap menjadi musuh Daud seumur hidupnya.” 

Saat terpilih menjadi raja Israel, Saul terlihat seperti seorang yang rendah hati. Itu bukan ambisinya, bahkan ia sama sekali tak pernah menduganya. Ia malah bersembunyi saat namanya terpilih melalui undian (1 Samuel 10:22). Namun, seiring berjalannya waktu, karakter aslinya terlihat jelas. Ia begitu berambisi mempertahankan posisinya sebagai raja dengan segala cara, tanpa peduli ia sedang melawan Allah. Dengan berbagai upaya, ia ingin membunuh Daud yang telah diurapi Allah untuk menggantikannya. Bahkan, ketika semua usahanya itu tidak berhasil, ia akhirnya menyadari bahwa Tuhan menyertai Daud. Namun, peringatan itu tidak menyurutkan langkahnya untuk melakukan kejahatan hingga akhir hidupnya. 

Rasanya kita tidak habis pikir dengan sikap dan tindakan Saul ini. Saat menyadari bahwa langkahnya telah keliru, seharusnya ia kembali ke jalan yang benar. Namun, ia justru melangkah tegap dan percaya diri. Parahnya, langkah yang salah itu ia tempuh seumur hidupnya. Ia tidak peduli dengan berbagai peringatan yang diberikan kepadanya. 

Sedihnya, Saul bukanlah satusatunya orang yang berbuat demikian. Banyak orang yang mengabaikan nasihat, teguran atau pun peringatan yang benar. Bahkan, jangan-jangan kita pun terkadang menempuh jalan yang dipilih oleh Saul, lebih mementingkan diri sendiri daripada kehendak Tuhan, memusuhi orangorang yang dipilih oleh Tuhan karena kehadiran mereka menggeser peran kita, mendengki serta merongrong mereka yang bekerja dengan tulus untuk Tuhan. Kiranya kita terus belajar merendahkan hati serta menghargai peran orang lain agar kita tidak menjadi penentang Allah. Amin.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 21-22; Matius 12


Renungan harian lainnya