DIUJI DAN DIBERKATI

DIUJI DAN DIBERKATI

Bacaan: Kejadian 22:16-17

 

Kunci Sukses:
Saat kita berani menekan kepentingan pribadi demi melayani orang lain, maka Tuhan akan mencurahkan berkat dan rahmat-Nya bagi kita.

Memperdalam Akar Iman:
“Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal. Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.” (Ibrani 11:17,19)

 

Kejadian 22:16-17, kata-Nya: “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri – demikianlah Firman TUHAN -: Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segansegan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.” 

Sebuah ujian yang sangat berat dialami Abraham saat Allah meminta Abraham untuk mengorbankan Ishak, satu-satunya ahli warisnya yang sah. Mungkin kita bertanya-tanya, apakah Allah tidak salah? Apakah tidak ada perintah yang lebih masuk akal ketimbang perintah seperti itu? Namun, yang membuat kita terheran-heran adalah tindakan Abraham yang menuruti perintah Allah. Bagi manusia modern, keputusan Abraham adalah perbuatan yang konyol dan gila. 

Jika melihat dari sisi iman, ketaatan Abraham memiliki dasar kebenaran. Alasannya sederhana: Abraham telah mengalami perjumpaan dengan Allah. Abraham jelas mengetahui bahwa kelahiran Ishak sungguh merupakan mujizat Allah. Tak ada manusia yan sanggup melakukannya. Karena Allah yang diimaninya adalah Allah yang hidup dan setia kepada perjanjian-Nya, Abraham menyakini bahwa Allah akan memberikan pengganti Ishak sebagai ahli warisnya. Itu sebabnya, Abraham tidak ragu- ragu mempersembahkan anak semata wayangnya kepada Allah. Ternyata, Allah menyediakan domba sebagai korban pengganti Ishak. 

Mungkin kita sering diperhadapkan pada keadaan yang menguji kepercayaan dan kepasrahan kepada Tuhan; menolong orang lain sementara kita kekurangan, menghibur orang lain sementara kita sedih. Saat kita berani menekan kepentingan pribadi demi melayani orang lain, maka Tuhan akan mencurahkan berkat dan rahmat-Nya bagi kita. Amin.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 29-30; Markus 15


Renungan harian lainnya