DISELAMATKAN DALAM PEPERANGAN ROHANI

DISELAMATKAN DALAM PEPERANGAN ROHANI

Bacaan: Wahyu 12:1-6 

 

Kunci Sukses:
Sebagaimana Allah memelihara Israel dalam perjalanan mereka di padang gurun, demikianlah Gereja dipelihara dan diselamatkan oleh Allah di dalam dunia.

Memperdalam Akar Iman:
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Wahyu 12:1

 

Hidup adalah zona perang dan kitalah pejuangnya. Pejuang sejati harus menghadapi peperangan dengan berani, tidak boleh menunjukkan kelemahan, tidak berjuang dengan kekuatan diri sendiri, dan mau mengandalkan Tuhan. Musuh kita dalam peperangan rohani adalah Iblis. Walaupun ia kuat, kelihatan berkuasa, dan serangannya dahsyat, tapi kekuatannya telah dipatahkan dan dikalahkan oleh Yesus.

Yohanes kembali mendorong Gereja untuk tetap berpengharapan kepada Tuhan, sebab gereja adalah milik Tuhan. Rasul Yohanes melihat gereja sebagai metafora dari seorang perempuan. Pertama, perempuan yang berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya (ayat 1). Kedua, perempuan itu kesulitan bersalin, namun dapat melahirkan (ayat 2). Ketiga, perempuan itu lari ke padang gurun, di suatu tempat yang disediakan Allah (ayat 6).

Gereja hidup dalam terang kemuliaan Allah. Dalam terang Allah itu, Gereja harus berjuang menghadapi kesengsaraan dan kesulitan, dan harus waspada terhadap serangan Iblis. Sebab, Iblis berjuang untuk membinasakan umat pilihan Allah. Namun, Allah selalu bertindak menyelamatkan. Sebagaimana Allah memelihara Israel dalam perjalanan mereka di padang gurun, demikianlah Gereja dipelihara dan diselamatkan oleh Allah di dalam dunia.

Perjuangan kita saat ini adalah menghadapi berbagai kesulitan serta kesengsaraan dari dalam diri sendiri, dan tentunya berjuang melawan Iblis. Ia digambarkan sebagai naga merah padam yang besar, yakni suatu makhluk yang seram dan menakutkan, namun tak berdaya di hadapan Tuhan yang memelihara hidup kita.

Kita bersyukur karena dalam berbagai kesulitan dan kesengsaraan hidup, dan dalam perjuangan iman, kita tidak berjuang sendiri. Kita berjuang bersama Tuhan. Ingatlah, Tuhan tahu apa yang kita butuhkan, dan Ia menyediakannya bagi kita! Marilah kita berjuang dan menghasilkan kehidupan benar yang memancarkan kemuliaan Allah dan memohon Tuhan terus menolong kita agar kita selalu menang dalam pertandingan iman. Amin.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 42-43; Mazmur 114

 


Renungan harian lainnya