DI HADAPAN ALLAH YANG MAHA TAHU
Bacaan: Yehezkiel 14:1-11
Kunci Sukses:
Di hadapan Allah tidak ada apa pun yang dapat ditutupi. Allah mengetahui isi hati manusia sepenuhnya dan mengerti sampai jauh ke dalam lubuk hati manusia
Memperdalam Akar Iman:
Hai anak manusia, orang-orang ini menjunjung berhala-berhala mereka dalam hatinya dan menempatkan di hadapan mereka batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan. Apakah Aku mau mereka meminta petunjuk dari pada-Ku. Yehezkiel 14:3
Hati seorang manusia hanya dapat dipahami oleh dirinya sendiri. Isinya sangat rahasia dan tidak ada yang tahu. Ketika seseorang tampak berbuat baik, apakah ia sungguh-sungguh orang yang baik?
Yehezkiel duduk bersama tua-tua Israel yang datang untuk meminta petunjuk Allah, tetapi kepada Yehezkiel dinyatakan bahwa mereka adalah penyembah berhala. Ternyata, di dalam hati mereka beribadah kepada berhala Babel dan menjatuhkan diri ke dalam kesalahan. Sikap hati inilah yang membuat Allah menolak permintaan mereka (ayat 3-4).
Siapa pun yang hatinya menyimpang dari Allah dan mengikuti berhala akan dihukum dengan keras. Nabi yang menuruti godaan berhala akan terus bernubuat, tetapi ia akan ditolak dari tengah umat (ayat 7-10). Setiap orang yang hatinya serong kepada berhala akan berakhir pada penghukuman-Nya.
Allah melakukan ini agar umat-Nya menjadi penyembah yang benar, dengan batin yang terarah hanya kepada-Nya. Allah ingin agar umat-Nya yang tunduk kepada berhala bertobat dan kembali mengikuti kehendak-Nya (ayat 5-6). Allah membimbing umat-Nya agar mereka tidak lagi disesatkan oleh berbagai kenajisan, tetapi hidup setia kepada-Nya dan menyembah-Nya sebagai Allah mereka (ayat 11).
Di hadapan Allah tidak ada apa pun yang dapat ditutupi. Allah mengetahui isi hati manusia sepenuhnya dan mengerti sampai jauh ke dalam lubuk hati manusia. Oleh karena itu, manusia perlu menjaga hatinya agar selalu terarah kepada-Nya. Hati yang tunduk kepada Allah menggambarkan iman yang teguh kepada-Nya. Inilah benih kesetiaan dalam diri manusia. Makin tidak setia, makin jauh hati kita dari-Nya. Sebaliknya, makin setia, makin dekat hati kita kepada kehendak-Nya.
Mulailah menata hati untuk setia kepada-Nya. Jangan biarkan ketakutan, kegelisahan, keinginan pribadi, dan keraguan menimbulkan pemberontakan di dalam hati. Percuma jika kita beribadah kepada Tuhan, tetapi hati kita tidak tunduk kepada kehendak-Nya.
Di hadapan Allah Yang Mahatahu, bulatkan tekad untuk selalu mengarahkan hati kepada-Nya. Biarlah Allah bertakhta di dalam hati kita dan memampukan kita tetap setia sampai akhir hidup dalam kehendak-Nya.
Bacaan Alkitab Setahun: Zakharia 8-9; Mazmur 145
****
Renungan harian lainnya
ALLAH BERTINDAK DALAM KELEMAHAN KITA
January 24, 2025
DOA SEBAGAI GAYA HIDUP
January 23, 2025
TETAP PERCAYA KEPADA YESUS
January 22, 2025