MELATIH DIRI MEMBERI

MELATIH DIRI MEMBERI

Bacaan: Lukas 6:38

 

Kunci Sukses:
Hidup akan menjadi penuh makna saat kita berbagi, karena terlalu pelit untuk memberi akan membuat hidup selalu merasa kekurangan.

Memperdalam Akar Iman:
“Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.” (Amsal 11:25)

 

“BERILAH dan kamu akan DIBERI: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” (Lukas 6:38) 

Mana yang lebih membahagiakan saudara, MEMBERI ATAU MENERIMA? Bagi kebanyakan orang, saat-saat yang paling membahagiakan adalah ketika mereka “menerima” sesuatu dari orang lain. 

Ada seorang pria yang sangat dermawan. Ketika wartawan mewawancarainya, “Kapan anda memberi?“, Pria tersebut menjawab, “Ketika saya merasa kaya“. Pertanyaan selanjutnya, “Kapan Anda merasa kaya?” Lalu ia menjawab, “Ketika saya memberi“. 

Sungguh jawaban yang luar biasa. Merasa kaya tidak selalu berarti harus benar-benar kaya. Sebab sebenarnya, merasa kaya atau tidak adalah tentang mentalitas. 

Ada orang yang sudah mapan secara finansial, tapi terus menerus merasa kurang dan maunya diberi terus. Ada juga orang yang penghasilannya biasa- biasa saja, tapi dia merasa cukup, bahkan merasa kaya, sehingga dia mau berbagi kepada orang lain. Hidup akan menjadi penuh makna saat kita berbagi, karena terlalu pelit untuk memberi akan membuat hidup selalu merasa kekurangan; kita tak akan pernah merasa cukup. 

“Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.” (Amsal 11:24-25) Amin.

Happy Sunday!



Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 12-13; Mazmur 98


Renungan harian lainnya