MANUSIA BISA LUPA, TUHAN TETAP INGAT

MANUSIA BISA LUPA, TUHAN TETAP INGAT

Bacaan: Galatia 6:1-10

 

Kunci Sukses:
Tetaplah menabur kebaikan dengan tulus dan ikhlas, karena akan tiba waktunya kita  akan menuai hasil taburan kita.

Memperdalam Akar Iman:
 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang  waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Galatia 6:9

 

Ketika kita berbuat suatu kebaikan kepada seseorang, orang tersebut bisa saja melupakan kebaikan kita  baik secara sengaja maupun tidak. Hal ini pernah dialami oleh dua tokoh dalam Alkitab, yaitu Yusuf dan  Mordekhai.  

Dalam kitab Kejadian pasal 40 dikisahkan Yusuf, ketika berada di dalam penjara sempat mengartikan  mimpi kepala juru minuman Firaun, yang saat itu dipenjarakan bersama dia. Ketika kemudian juru  minuman itu dibebaskan, Yusuf sempat meminta bantuannya untuk menceritakaan perihal Yusuf  kepada Firaun sebagai bentuk terima kasihnya kepada Yusuf. Namun ternyata dia melupakan Yusuf.  Setelah lewat dua tahun, Firaun mendapat mimpi aneh yang tidak bisa diartikan oleh semua ahli dan  orang berilmu di Mesir. Sang juru minuman lalu teringat akan Yusuf dan menyampaikannya kepada  Firaun. Yusuf pun dikeluarkan dari penjara dan diminta mengartikan mimpi Firaun. Dengan hikmat  Tuhan Yusuf bisa menjelaskan mimpi beserta artinya kepada Firaun. Maka Firaun pun mengangkat Yusuf  menjadi orang nomor dua di kerajaan Mesir, langsung di bawah Firaun, sekaligus menjadi penyelamat  bangsa Mesir, bangsa Israel bahkan bangsa-bangsa lainnya saat terjadi bencana kekeringan di seluruh  dunia. 

Hal yang sama terjadi dengan Mordekhai. Dalam kitab Ester pasal 2, dikisahkan Mordekhai sempat  menggagalkan rencana pembunuhan terhadap raja Ahasyweros oleh dua orang sida-sida raja, yaitu  Bigtan dan Tersesh. Mordekhai menyampaikan rencana jahat itu kepada Ester yang kemudian  melaporkannya kepada raja sehingga kedua sida-sida itupun dihukum. Tetapi atas jasanya itu,  Mordekhai tidak menerima imbalan atau apresiasi apapun dari raja. Namun suatu malam, atas  kehendak Tuhan, raja Ahasyeeros tidak dapat tidur. Dia lalu meminta catatan sejarah untuk dibacakan di  hadapannya. Di situ ada catatan tentang jasa Mordekhai yang tidak diberikan imbalan apapun. Seketika  itu raja memutuskan untuk memberi penghormatan kepada Mordekhai bahkan akhirnya dia diangkat  menjadi pembesar di kerajaan Persia yang sekaligus menyelamatkan bangsa Yahudi dari niat jahat  Haman yang ingin membinasakan mereka.

Dari dua kisah di atas, kita menemukan pola yang sama. Kebaikan kita bisa saja dilupakan orang lain,  tetapi Tuhan tidak melupakannya. Dia tetap mengingat setiap perbuatan baik yang kita lakukan dan Dia  akan membalas tepat pada waktunya. Karena itu, jika saat ini kebaikan kita dilupakan orang, jangan  kecewa. Tetaplah menabur kebaikan dengan tulus dan ikhlas, karena akan tiba waktunya kita akan  menuai hasil taburan kita. Percayalah!

 

Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 7:49-78; Lukas 24

****


Renungan harian lainnya